Putri Malam


Copyright by thinkstockphotos.com


            Ini masih malam yang sama seperti malam-malam yang lain. Aku tak bisa tidur seperti biasanya. Mata yang ku paksa tertutup masih tak mau terlelap dalam mimpi. Tapi saat malam-malam yang dingin itu kembali. Dia hadir mengusik malamku yang membosankan.

            Entah siapa namanya. Ku sebut dia si putri malam. Wanita yang hadir hanya saat malam. Ketika matahari tenggelam. Ketika bintang gemintang bertaburan diangkasa langit. Ketika mata-mata yang ngantuk tertidur dalam selimut hangat.

            Dia si putri malam. Hadir kembali menemani malamku yang suntuk. Ini sudah bulan keenam sejak terakhir aku mengenalnya. Parasnya cantik. Rambutnya terurai panjang. Yang jelas pakaiannya tak berwarna putih dan belakangnya tidak bolong. Aku mengenalnya di waktu malam. Malam-malam yang sama seperti ini. Dia berdiri gemulai di ujung lorong rumahku. Entah siapa yang dituggunya. Entah taksi ataukah jemputan dari kekasihnya. Tapi dia selalu berdiri di tempat yang sama seperti saat ini. 

            Malam-malamku yang membosankan cukup terusik dengan kehadirannya. Si putri malam yang tiba-tiba hadir berdiri di ujung lorong rumahku. Seakan bintang yang paling terang jatuh ke bumi. Dia menghiasi malam. Aku menatapnya. Yah, aku tak berani menyapanya, apa lagi menanyakan namanya. Aku hanya membiarkan si putri malam berdiri di sana menungggu seseorang datang menjemputnya. 

            Ini masih malam yang sama. Malam ketika di mana si putri malam kembali hadir. Aku masih tak juga menyapanya. Ku biarkan dia menunggu jemputannya di ujung lorong rumahku. Aku menatap parasnya yang cantik dari kejauhan. Itu cukup untuk menghibur malamku yang memaksaku untuk tak tertidur lagi. Tidak. Aku tak tertidur bukan karena aku tak bisa tidur, tapi karena tidak boleh tertidur. Kau tahu, tugasku adalah untuk memastikan si putri malam mendapatkan jemputan lagi malam ini.

            Tidak. Aku bukanlah pemiliknya. Aku dan dia bekerja pada orang yang sama. Orang yang memaksa kami tak tidur ketika malam datang. Orang yang sama yang menyuruhku dan menyuruhnya mendapatkan jemputan setiap malamnya. Dan tugasku malam ini adalah untuk memastikan si putri malam mendapatkan jemputan lagi.



Komentar

Postingan Populer

Gereja Tua

Penyuka Senja

[2] Kisah Adikku : Imajinasi yang Ketinggian