Untukmu
Untukmu, wanita pemilik
hati. Apakah ketenangan hubungan kita membuatmu bosan, hingga kau berusaha
untuk membuatku menjadi seorang pengkhianat? Kau munculkan orang ketiga dan kau
sebut dia punya hubungan spesial denganku. Satu demi satu wanita kau munculkan.
Membuat cerita-cerita seolah aku punya hubungan dengan salah satu diantara
mereka.
Untukmu, wanita yang
dirindukan. Apakah kau selalu meragukan kesetiaanku, hingga kau berusaha untuk
membuatku menjadi seorang playboy? Semua jawaban yang ku berikan tak membuatmu
percaya. Semua cara ku coba untuk menenangkanmu. Semua cara yang aku lakukan
agar kau percaya. Tapi cintamu sungguh aneh. Bukannya memikirkan keadaanku, kau
lebih memilih untuk memikirkan wanita mana lagi yang ada disampingku.
Untukmu, wanita yang
dicintai. Apakah pengorbananku begitu sederhana, hingga kau berusaha untuk
membuatkan menjadi pria yang brengsek? Semua wanita yang ada disampingku, kau
jadikan kambing hitam. Kau tuduh aku main hati. Kau
anggap kata cintaku adalah dusta. Kau marah dan kecewa terhadap sesuatu yang
tak benar adanya.
Untukmu, wanita yang
meneteskan air mata. Apakah cintamu sudah memudar, hingga kau begitu mudahnya
menjauhi diriku? Kau menuduhku berkhianat. Kata-kata sedihmu meluncur deras
seiring dengan matamu yang semakin basah oleh kesedihan dan kekecewaan. Walau
pun kau tahu, semua kesedihan yang tumbuh itu hanyalah sebuah khayalan tinggimu
yang muncul dari rasa takutmu yang berlebihan.
Untukmu, wanita yang
disayangi. Apakah semua sikap dan gerak-gerikku tak begitu jelas bagimu
sehingga kau tak pernah tahu bahwa aku sangat menyayangimu? Jemariku patah,
lidahku kelu. Andaikan kau mampu mengingat semua kenangan indah ketika.
Saat kau tersenyum, saat kau tertawa, saat kau menjahiliku, saat kau berlari
menghindariku.
Komentar
Posting Komentar