Mereka Menyebutnya Cinta



Copyright by Thinkstockphotos.com


            Adik kecilku, berhati-hatilah. Karena suatu hari kau pasti akan bertemu dengannya juga. Karena semua yang hidup pernah berjumpa dengannya.

            Dia menyebut dirinya cinta. Jangan kau tanyakan padaku, “siapa dia?”. Aku pun tak mampu mendefinisikan dirinya seperti apa. Kadang dia terlihat buta, kadang dia membuat luka dan mengobati yang terluka, kadang dia menumbuhkan semangat dan menjatuhkan semangat, kadang dia mengukir senyum, dan kadang dia mengurai tangis. Saat kau bertemu dengannya, kau pasti akan mampu mendefinisikannya sendiri.

            Dia menyebut dirinya cinta. Jangan kau tanyakan padaku, “seperti apa bentuknya?”. Aku pun tak pernah melihat seperti apa dirinya. Kadang dia seperti mainan, kadang dia seperti layang-layang yang putus, kadang dia seperti mentari di pagi hari, kadang dia seperti bintang gemintang yang menghiasi malam, kadang dia seperti awan yang terurai menjadi hujan, dan kadang dia seperti angin yang menyentuh lembut kulitmu. Saat kau bertemu dengannya, kau pasti akan mampu melihatnya sendiri.

            Dia menyebut dirinya cinta. Jangan kau tanyakan padaku, “seperti apa warnanya?”. Bahkan tujuh warna pelangi pun tak mampu menjelaskan seperti apa dirinya. Kadang dia berwarna merah, membakar dirimu dalam amarah, menyemaikan bibit-bibit dendam, hingga membuatmu menumpahkan banyak darah hanya demi dirinya. Kadang dia berwarna biru bahkan kelabu, membuatmu menangisinya setiap hari, membuatmu terduduk di sudut kamarmu merindukan dirinya dengan wajah sendumu. 

Kadang dia berwarna hijau, menyemangatimu, menenangkan hatimu, melindungimu dalam pelukannya. Kadang dia berwarna kuning, mencerahkan senyummu dan memberi kehangatan dalam hari-harimu. Kadang dia berwarna jingga, membuatmu terlihat lebih istimewa dari biasanya. Kadang dia berwarna putih, mengajarimu tentang ketulusan, mengajarimu tentang kesempurnaan hidup. Namun kadang dia berwarna hitam kelam, mengabaikanmu, tak mempedulikanmu, menjauhimu.

Adik kecilku, berhati-hatilah. Karena suatu hari kau pasti akan bertemu dengannya juga. Karena semua yang hidup pernah berjumpa dengannya. 

Tapi jangan takut. Dia tak kan membunuhmu. Dia akan membuatmu belajar menjadi lebih dewasa. Memberi atau diberi—dia akan mengajarimu untuk memilih yang lebih baik di antara dua pilihan itu. Dia akan mengajarimu tentang kehidupan. Karena semua yang hidup pernah berjumpa dengannya. Mereka menyebutnya cinta.

Baca Juga : Penyuka Senja 

Komentar

Postingan Populer

Gereja Tua

Penyuka Senja

[2] Kisah Adikku : Imajinasi yang Ketinggian